Selasa, 10 Januari 2012

Wisata Sungai : Pasar Terapung Lok Baintan

Pedagang Pasar Terapung Lok Baintan
Banyak tempat tujuan wisata yang ada di provinsi Kalimantan Selatan, salah satunya adalah pasar terapung. Pasar terapung (Floating of Market) menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan, baik local maupun mancanegara sehingga menjadikannya sebagai tempat yang wajib untuk dikunjungi jika ke Banjarmasin.

Pasar terapung Lok Baintan adalah salah satu pasar terapung selain Pasar Terapung Muara Kuin Banjarmasin. The Hidden Beauty of South Borneo ini terletak di Desa Lok Baintan, Sungai Tabuk, Kab. Banjar.Pasar terapung Lok Baintan terasa lebih tradisional dibandingkan pasar terapung yang ada di muara Kuin karena sebagian pedagangnya menggunakan Jukung (perahu kecil tanpa mesin) dan tanggui (topi besar) yang terbuat dari daun Nipah. Selain itu, anda tidak perlu bangun terlalu pagi, karena aktivitas disini tidak sepagi pasar terapung yang ada di muara Kuin. Lokasi  ini bisa anda capai melewati jalur sungai menggunakan Kelotok (perahu bermesin) atau lewat jalur darat melewati Jalan Lingkar Utara  Km 17 dengan waktu sekitar 1 jam perjalanan dari Kota Banjarmasin. Tapi saya sarankan, sebaiknya anda lewat Jalur sungai karena anda akan dibawa dan menyaksikan sendiri beragam aktivitas masyarakat banjar di tepian sungai dan rumah-rumah  terapung  yang ada di sepanjang sungai. Dulu dan hingga saat inipun sungai menjadi salah satu urat nadi perekonomian masyarakat, distribusi barang dan jalur transportasi antar satu daerah dengan daerah lain baik di wilayah Kalimantan Selatan maupun wilayah tetangga Kalimantan Tengah.

Tapi bagi anda, para wisatawan local sekitar Banjarmasin, Banjarbaru dan Martapura yang ingin berwisata ke pasar terapung lok baintan dengan cara hemat . .  anda bisa melalui jalur darat baik dari Jalan Lingkar Utara maupun dari pasar sungai Lulut. Dengan menyisir Jalan sepanjang tepian Sungai Martapura sekitar 5 km, anda sudah berada di daerah Lok Baintan dan langsung bisa menyaksikan Pasar Terapung lewat atas jembatan maupun dermaga kecil yang ada di halaman belakang rumah warga disepanjang aliran sungai Martapura. Para pedagang pasar terapung Lok Baintan ini mulai berkumpul di area bawah jembatan Lok Baintan sekitar pukul 06.00 hingga pukul 07.00 dan kemudian bergerak ke hilir mengikuti arus sungai hingga sekitar pukul 08.00 WITA. Anda dapat mengabadikan aktivitas pedagang yang melakukan transaksi  jual beli di atas air ini baik dari atas Jembatan maupun perahu yang anda tumpangi. Beragam barang bawaan yang dijajakan pedagang seperti Ikan, aneka kue khas banjar, buah-buahan serta kebutuhan rumah tangga lainnya. Selain Itu, anda juga bisa membeli aneka kue khas banjar maupun buah-buahan yang dibawa para pedagang dan langsung mencicipinya. Sebuah pengalaman berbeda yang pasti anda dapat dan rasakan saat berbelanja di pasar terapung ini (KRM, 09012012).


Senin, 02 Januari 2012

Bamboo Rafting : Perjalanan Mengarungi Sungai Amandit Loksado

Keindahan alam Loksado memang menjadi daya tarik tersendiri bagi mereka yang ingin memanjakan dirinya dengan alam. Bagi masyarakat perkotaan, berwisata adalah suatu keharusan setelah menjalani kehidupan yang penuh dengan segala aktivitas yang membuat pikiran dan tenaga terkuras. Selain ditambah dengan kehidupan di perkotaan yang dipenuhi dengan kendaraaan bermotor yang menciptakan suasana lingkungan sekitar menjadi tidak nyaman. Salah satu pilihannya adalah berwisata dengan balanting paring.
Nikmati Keindahan Alam Pegunungan Meratus dengan Bamboo Rafting Mangarungi Sungai Amandit Loksado, Kalsel
Bagi mereka yang menyukai tantangan, patut mencoba yang satu ini. Balanting Paring namanya atau dikenal dengan Bamboo Rafting. Bagi masyarakat Kalsel, balanting paring sudah sering didengar akan tetapi belum banyak orang yang pernah mencobanya. Balanting paring ini dilakukan dengan mengarungi sungai amandit yang bagian hulunya berada di daerah Loksado ini.Sungai amandit memiliki jeram dan karakter fisik yang berbeda-beda. Hal inilah yang menjadi tantangan tersendiri dalam wisata balanting paring di Loksado. Dalam balanting paring ini kita dipandu oleh seorang joki yang bertugas untuk membawa kita mengarungi sungai amandit. Joki joki yang sudah handal ini dengan segala tenaga dan upaya berusaha agar lantingnya tetap berada pada koridor dan menyelesaikan rute perjalanan yang harus ditempuh. Satu lanting biasanya hanya dapat diisi oleh 4 orang penumpang dan 1 orang joki, dimana setiap lantingnya hanya terdiri atas sekitar 18-25 potong bambu.
Tampak Panorama Gunung Batu Kapur (Gn. Kantawan) yang Biru dari Kejauhan
Selama perjalanan kita dapat melihat keindahan alam Loksado yang memanjakan mata kita, pegunungan yang menjulang tinggi, ladang-ladang masyarakat dengan berbagai jenis tanaman yang dilengkapi dengan sebuah pondok kecil dari bambo sebagai tempat berlindung dikala panas terik atau hujan, kampung-kampung penduduk dengan berbagai macam aktivitasnya dipinggir sungai.
Wisatawan yang Mengarungi Sungai Amandit Loksado
Dari atas lanting kita juga melihat keanekaragaman hayati disekitar sungai amandit ini. Begitu banyak flora yang tumbuh dipinggir sungai ini yang sebelumnya saja belum pernah kita lihat apalagi tahu namanya. Kita juga dapat mendengar nyanyian-nyanyian alam seperti suara burung, suara insekta ataupun suara air yang bergemuruh yang pecah disela-sela batu sungai. Bahkan sesekali terdengar suara mesin chain saw dari tengah hutan yang memecah kesunyian alam. Selama perjalanan kita dapat merasakan kehidupan yang berbeda dengan perkotaan. Udara yang kita hirup terasa lebih segar dan menyejukkan kulit. Pikiran terasa lebih tenang karena darah yang mengalir ke otak mengandung Hb yang lebih banyak. Terbersit keinginan untuk mencetuskan ide-ide baru yang brilian, yang menghasilkan suatu karya terbaik. 
Terpesona dengan keindahan alam jangan membuat kita menjadi kurang waspada selama berada di atas lanting paring. Selama perjalanan kita juga harus menjaga sikap agar jangan sampai mengganggu Joki yang sedang bekerja. 
Perjalanan Wisata Bamboo Rafting yang diminati Wisatawan domestik maupun Mancanegara
Kita juga harus siap siaga karena lanting paring yang kita tumpangi sewaktu-waktu dapat melewati rerimbunan pohon di tepi sungai, melewati jeram-jeram yang besar ataupun terbawa oleh arus sungai amandit yang deras, sehingga joki biasanya minta bantuan kita untuk melakukan tindakan yang dapat menyelamatkan lanting bambu dari tersangkut, terbalik atau bahkan patah sehingga perjalanan tidak dapat dilanjutkan. Bagaimana dengan anda, Apakah ingin mencoba Balanting Paring? (KRM, 02/01/2012)